Kalimat Lailahaillallah: Kalimat Zikir yang Paling Utama
Berzikir kepada Allah merupakan suatu ibadah yang selayaknya seorang muslim senantiasa melakukannya. Selayaknya bagi seorang muslim untuk banyak-banyak berzikir di setiap waktu di mana pun ia berada. Hal tersebut dikarenakan Allah telah memerintahkan kita untuk banyak-banyak berzikir. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)
Allah ‘Azza Wajalla juga memerintahkan kita untuk berzikir setelah salat dan dalam kondisi apa pun. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
فَإِذَا قَضَيْتُمْ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَاماً وَقُعُوداً وَعَلَى جُنُوبِكُمْ
“Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah, baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring.” (QS. An-Nisa: 103)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman,
فَإِذَا قُضِيَتْ الصَّلاةُ فَانتَشِرُوا فِي الأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Allah juga mengingatkan kita untuk senantiasa berzikir kepada-Nya. Jangan sampai dunia kita berupa harta dan keturunan melalaikan kita dari berzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الْخَاسِرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu membuatmu lalai dari mengingat Allah. Siapa yang berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munafiqun: 9)
Orang-orang yang berzikir kepada Allah, Allah pun akan ingat kepadanya. Allah Ta’ala berfirman,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
“Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)
Selain merupakan perintah Allah untuk banyak-banyak berzikir, berzikir juga memiliki beberapa manfaat, di antaranya adalah untuk menentramkan hati. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Dari dalil-dalil yang telah disebutkan, maka selayaknya seorang muslim untuk berzikir di setiap waktunya dan senantiasa melakukannya. Karena berzikir merupakan amalan yang senantiasa bisa kita lakukan terus menerus, sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Busr,
أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَنْبِئْنِي مِنْهَا بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ قَالَ لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَل
“Seorang badui bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Sesungguhnya ajaran-ajaran Islam telah banyak diketahui, maka beritahukanlah kepadaku sesuatu darinya yang dapat saya ucapkan berulang-ulang.’ Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Selama lidahmu terus bergerak dengan berzikir kepada Allah Azza Wajalla.’ ” (HR. Ibnu Majah)
Setelah mengetahui pentingnya berzikir pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kira-kira apa kalimat zikir yang paling utama yang bisa kita ucapkan setiap saat? Dari Jabir bin Abdullah,
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلَّهِ
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Zikir yang paling utama adalah lailahaillallah dan doa yang paling utama adalah al-hamdulillah.” (HR. Ibnu Majah)
Di antara kalimat zikir yang paling utama adalah kalimat Tauhid, lailahaillallah, sebagaimana hadis dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu di atas. Kalimat lailahaillallah merupakan kalimat yang menjadi podasi agama Islam. Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
أَلَمْ تَرَى كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَ
“Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah ṭayyibah? (Perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit.” (QS. Ibrahim: 24)
Para ulama menafsirkan kalimat tayyibah tersebut sebagai kalimat Tauhid, lailahaillallah. Kalimat tauhid juga merupakan dakwah yang para rasul yang diutus oleh Allah untuk ditegakkan di muka bumi. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلاَّ نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Nabi Muhammad), melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya: 25)
Kalimat lailahaillallah juga merupakan kalimat yang akan memasukkan kita ke dalam surga ketika mengamalkannya dengan benar sebagaimana hadis dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhu. Pada hari kiamat, ada seorang laki-laki yang memiliki 99 buku catatan yang isinya semuanya adalah keburukan dan ia mengira tidak memiliki kebaikan sama sekali. Lalu, Allah berfirman,
بَلَى إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيهَا أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ قَالَ فَيَقُولُ يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلَّاتِ فَيَقُولُ إِنَّكَ لَا تُظْلَمُ فَتُوضَعُ السِّجِلَّاتُ فِي كِفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِي كِفَّةٍ فَطَاشَتْ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتْ الْبِطَاقَةُ
“Ya, sesungguhnya kamu memiliki beberapa kebaikan di sisi Kami. Sesungguhnya pada hari ini tidak ada lagi kezaliman bagi dirimu.” Maka, dikeluarkanlah untuknya kartu yang bertuliskan, “Lailahaillallah wa anna Muhammadan ‘Abduhu warasuluhu.” Beliau (Rasulullah) bersabda, “Lelaki itu berkata, ‘Wahai Rabbku, apa hubungannya kartu ini dengan buku catatan ini?’ Allah menjawab, ‘Sesungguhnya kamu tidak akan dizhalimi.’ Maka, diletakkanlah catatan-catatan itu di atas satu bagian timbangan, dan kartu di bagian lain dari timbangan, ternyata catatan-catatan itu lebih ringan dan kartu itu lebih berat.” (HR. Ibnu Majah)
Kalimat lailahaillallah juga merupakan suatu kalimat yang Allah perintahkan agar kita mempelajarinya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْࣖ
“Ketahuilah (Nabi Muhammad), bahwa tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain Allah serta mohonlah ampunan atas dosamu dan (dosa) orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Allah mengetahui tempat kegiatan dan tempat istirahatmu.” (QS. Muhammad: 19)
Maka dari itu, kita perlu mengetahui makna kalimat tersebut. Lalu, apakah makna kalimat tauhid tersebut? Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman,
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
“Demikian itu karena sesungguhnya Allahlah (Tuhan) yang sebenar-benarnya, apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil, dan sesungguhnya Allahlah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Luqman: 30)
Kalimat lailahailallah memiliki makna yang setiap muslim harus mengetahuinya, yaitu menafikan seluruh kesyirikan dan segala sesembahan dan menetapkan Allah ‘Azza Wajalla sebagai satu-satunya sesembahan yang layak disembah. Syekh Shalih Al-Fauzan menjelaskan mengenai makna laailahailallah,
فهي تنفي جميع الشرك وجميع المعبودات وتثبت العبادة لله وحده فـ ـ)لا إله (نفي لجميع ما يعبد من دون الله وإبطال له) إلا الله (إثبات للعبادة لله سبحانه وتعالى وحده لا شريك له
“Maka, kalimat tauhid menafikan seluruh kesyirikan dan seluruh sesembahan dan menetapkan peribadahan kepada Allah semata. Maka, kata lailaha itu menafikan seluruh yang disembah selain Allah dan batilnya hal tersebut. Kata illallah menetapkan peribadahan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala semata dan tidak ada sekutu bagi-Nya.”
Keutamaan-keutamaan kalimat tauhid ini tidak bisa digapai dengan mengucapkannya saja. Akan tetapi, harus dikuti dengan pengikraran dalam hati dengan ikhlas. Orang yang mengucapkan lailahailallah dengan ikhlas di hatinya merupakan orang yang paling berbahagia di hari kiamat nanti. Hal tersebut sebagaimana hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, beliau bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam, “Siapakah orang yang paling berbahagia di hari kiamat?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Orang-orang yang mengucapkan lailahaillallah dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya.” (HR. Bukhari)
Setelah kita ketahui keutamaan berzikir dan juga keutamaan kalimat lailahailallah, selayaknya bagi kita untuk menantiasanya mengucapkannya. Perlu diketahui, barangsiapa yang ucapan terakhirnya lailahaillallah, maka ia akan masuk surga sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal dunia) ‘lailahaillallahu”, maka ia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud)
Maka dari itu, marilah kita perbanyak berzikir di setiap waktu kita, di mana pun kita berada. Jangan sampai kita termasuk orang yang lalai dan merugi.
***
Penulis: Firdian Ikhwansyah
Artikel asli: https://muslim.or.id/101339-kalimat-laa-ilaaha-illallahu-kalimat-dzikir-yang-paling-utama.html